habih main limau dek binalu
SIKAP terbuka dan adaptif telah mendasari budaya
Minangkabau dalam membentuk pola pikir manusianya menjadi dinamis dalam
memahami hidup dan kehidupan. Sikap dasar yang sudah dimiliki sejak lama
ini sudah tentu tetap memiliki sisi positif maupun negatif. Kemampuan
wangsa Minangkabau menyerap berbagai pengetahuan, menempatkan orang
Minangkabau menjadi wangsa yang mudah bergaul dengan budaya lain dalam
percaturan peradaban dunia. Sejumlah tokoh besar telah dilahirkan dari
etnis Minangkabau dan mempunyai andil besar dalam pembentukan karakter
bangsa.
Namun demikian kedaan ini tak selalu berkembang sesuai dengan apa
yang telah terjadi. Pada saat ini masyarakat Minangkabau begitu permisif
menelan bulat-bulat tanpa seleksi berbagai peru bahan yang tengah
melanda.
Keadaan ini tentu saja sangat memprihatinkan. Pengaruh westernisasi masuk ke segala lini lini kehidupan merubah prilaku, sikap dan gaya hidup. Gejala disorientasi pemahaman masyarakat terhadap berbagai perubahan menyebabkan degradasi nilai dan moral yang dianut. Fase serbuan westernisasi (Budaya Barat) sangat menggiurkan dan menyilaukan, ditengah meredupnya interaksi antar budaya timur. Nilai kearifan dalam budaya tradisi semakin tergerus, menghasilkan masyarakat konsumtif berpaling dari budaya asali.
Keadaan ini tentu saja sangat memprihatinkan. Pengaruh westernisasi masuk ke segala lini lini kehidupan merubah prilaku, sikap dan gaya hidup. Gejala disorientasi pemahaman masyarakat terhadap berbagai perubahan menyebabkan degradasi nilai dan moral yang dianut. Fase serbuan westernisasi (Budaya Barat) sangat menggiurkan dan menyilaukan, ditengah meredupnya interaksi antar budaya timur. Nilai kearifan dalam budaya tradisi semakin tergerus, menghasilkan masyarakat konsumtif berpaling dari budaya asali.
Fenomena perubahan yang terjadi melanda, berimbas pada gaya hidup.
Kebebasan tanpa rambu merupakan trend baru yang tak terelakan. Berani
tampil beda terutama dikalangan muda mulai merambah. Dengan alasan
ekspresi munculah berbagai kelakuan yang terkesan semaunya. Tidak ada
lagi norma dan tata aturan yang sesuai dengan latar budaya yang
dimiliki. Begitulah ekspresi generasi muda kita saat ini, wajah mereka
tetap melayu tapi stylenya barat. Anting dibibir maupun hidung sudah
menjadi pemandangan biasa, rambut dicat warna warni dengan tatto
dikulit, asesoris dan fashion adalah santapan keseharian mereka.
Mall dan cafe dijadikan sarana ajang ekspresi, disana dengan mudah
dapat ditemui para anak muda kita dengan dandanan trendy tapi kemayu dan
gemulai laiknya para gadis, serta para anak perempuan kita yang tak
risih lagi mengumbar aurat dan berpakaian seperti lelaki. Begitulah gaya
hidup yang telah tumbuh sebagai bentuk kebudayaan baru dalam kungkungan
kehidupan tanpa batas dan bebas nilai, Alah limau Dek Binalu.
Benalu sejenis tumbuhan parasit yang menompang pada tumbuhan lain,
jika tidak diantisipasi potensi menghisap dan membunuh pohon tempatnya
tumbuh. Pengaruh dan perubahan yang terjadi pada dilingkungan dan budaya
masyarakat yang tengah melanda perlu diwaspadai. Alah limau Dek Binalu,
pohon limau sebagai sebuah simbol dari satu peradaban telah dikalahkan
oleh tumbuhan benalu, sebuah gambaran tentang kikisnya sebuah kebudayaan
dan digantikan oleh budaya asing. Sementara budaya sendiri habis
tinggal artefak yang di laplap dalam museum. Upacara adat ditampilakan
sesekali pada kegiatan seremonial atau pada sebuah upacara sebagai
sebuah penanda kita pernah ada.
Hilang Pusako Dek Pancarian, pengabaian terhadap budaya yang
diwarisi yang dimiliki, lumpuhnya kesadaran diri untuk memelihara dan
menggali nilai yang terkandung didalamnya. Hilang Pusako Dek Pancarian sebuah
kealfaan yang terbangun secara sistematis dalam memahami kebudayaan.
Kecenderungan mengabaikan warisan tradisi yang dimiliki dengan melakukan
pemujaan terhadap budaya asing telah menghilangkan kearifan lokal yang
dimiliki sebagai warisan tradisional akan menghasilkan para generasi
gamang yang melangkah tertatih tanpa akar. Alah limau dek binalu, hilang pusako dek pancarian.
Epaper Harian Haluan,
Komentar
Posting Komentar