Buah Hasil Penerapan Konsep Abad 21 Bagi Daerah Saat Pandemi
AJP - Penerapan Kurikulum 2013 memang penuh dinamika dan penuh tantangan serta hambatan. Sejak kurikulum ini dilahirkan di akhir pemerintahan SBY sempat dihentikan di awal pemerintahan Jokowi dikarenakan banyak memiliki kekurangan dan ketidaksiapan pendidik mulai dari kerumitan penilaian, penggunaan teknologi IT dan lain-lain. Kemudian dilanjutkan kembali diterapkan dengan mengeluarkan permendikbud 2016 tentang revisi kurikulum 2013 oleh Anies Baswedan sebelum dicopot menjadi Mendikbud. Pada akhirnya pada tahun ajaran 2019/2020 semua satuan pendidikan di Indonesia sudah menerapkan Kurikulum 2013. Kenapa pemerintah begitu inginnya menerapkan kurikulum 2013 ini walaupun masa pemerintahan berganti? karena di dalam kurikulum 2013 terdapat KERANGKA KONSEP BERPIKIR ABAD 21 di semua materi pembelajaran.
Setelah terbentuknya kerangka konsep berpikir abad 21 maka pemerintah mengharapkan pendidik dan peserta didik memiliki keterampilan abad 21 yang terdiri dari 1. 4Cs yaitu a. Creativity Thinking and innovation b. Critical Thinking and Problem Solving c. Communication d. Collaboration, 2 ICTs yaitu Information, Media, and Technology Skills, 3. Character Building dan 4. Spiritual Values. Sehingga dirumuskan menjadi Indonesian Partnership for 21 Century Skill Standard (IP-21CSS) untuk menyongsong Revolusi Industri 4.0
Saat negara dilanda pandemi wabah Covid-19, disinilah saatnya para pendidik dan peserta didik menerapkan keterampilan abad 21 buah hasil dari kurikulum 2013 yang diharapkan oleh pemerintah sehingga mampu membawa perubahan positif di tengah situasi saat ini. Perubahan positif apa yang sudah dilakukan para pendidik dan peserta didik dalam menghadapi situasi pandemi saat ini?
Setelah terbentuknya kerangka konsep berpikir abad 21 maka pemerintah mengharapkan pendidik dan peserta didik memiliki keterampilan abad 21 yang terdiri dari 1. 4Cs yaitu a. Creativity Thinking and innovation b. Critical Thinking and Problem Solving c. Communication d. Collaboration, 2 ICTs yaitu Information, Media, and Technology Skills, 3. Character Building dan 4. Spiritual Values. Sehingga dirumuskan menjadi Indonesian Partnership for 21 Century Skill Standard (IP-21CSS) untuk menyongsong Revolusi Industri 4.0
Saat negara dilanda pandemi wabah Covid-19, disinilah saatnya para pendidik dan peserta didik menerapkan keterampilan abad 21 buah hasil dari kurikulum 2013 yang diharapkan oleh pemerintah sehingga mampu membawa perubahan positif di tengah situasi saat ini. Perubahan positif apa yang sudah dilakukan para pendidik dan peserta didik dalam menghadapi situasi pandemi saat ini?
- Saat pemerintah daerah mengambil kebijakan untuk belajar di rumah sebagian guru sudah mampu mengatasi masalah tersebut dengan Creativity Thingking dengan cara merubah metode pembelajaran dari tatap muka ke metode daring melalui aplikasi WhatsApp grup kelas
- Hasil belajar metode daring sudah banyak beredar video siswa tentang mencuci tangan yang benar, cara penggunaan masker, cara menjaga kesehatan, melakukan sosial distancing dan lain-lain sebagai wujud communication yang baik serta teknologi skills.
- Sebagian guru sudah berkolaborasi dalam memberi ide untuk mendukung pembelajaran daring selama pandemi ini terlihat setelah kemendikbud meluncurkan program "Guru Berbagi" di portal https://guruberbagi.kemdikbud.go.id begitu antusiasnya para guru berbagi RPP Daring.
- Siswa mampu berpikir kritis dalam menghadapi kekurangan alat pelindung diri (APD) bukan dengan dibeli tapi dibuat sendiri inilah yang diharapkan negara dari peserta didik mampu berbuat dalam mengatasi masalah yang terjadi di negara ini. Beruntunglah kepala daerah yang tidak sekedar mengharapkan torehan prestasi siswa dari ajang-ajang kompetisi saja tapi mengharapkan siswa-siswa di daerahnya hadir dalam mengatasi pandemi saat ini dengan penuh kepedulian seperti yang terjadi di Lubuk Sikaping Pasaman, Sawahlunto dll.
sumber : metrosumbar
sumber: kemenag
*ajp