SOSOK IBU ADRIANA

Akhir-akhir ini sosok Ibu Adriana menjadi perbincangan netizen dikalangan pendidik, tentu rasa ingin tahu ini menjadi sangat tinggi siapa sich sebenarnya Ibu Adriana itu? Apa sich kasusnya? Usut punya usut ternyata sosok Ibu Adriana viral setelah guru-guru di Indonesia mengikuti Program Guru Penggerak yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim karena sosok dan kasus yang menimpa Ibu Adriana merasa terwakili bagi guru, yang ada pada Modul 2.2 Program Guru Penggerak tersebut. Berikut Kasus yang menimpa Ibu Adriana dan Bagaimana pula seharusnya yang dilakukan Ibu Adriana?


Ibu Adriana telah menjadi guru selama lebih dari 5 tahun. Suatu pagi, Ibu Adriana merasakan tubuhnya seakan berat untuk bangun dari tidurnya. Dia juga merasa berat untuk berdiri dan bergerak berangkat menuju sekolah. Akhir–akhir ini pun selama berada di dalam kelas, Ibu Adriana sering tiba-tiba merasakan jantungnya berdetak cepat. Pikirannya bercabang-cabang, dan ia sering merasakan dirinya mengalami kecemasan. Saat ini memang selain sibuk mengajar, Ibu Adriana juga harus menjadi ketua panitia perayaan 17 Agustus yang akan dilaksanakan di sekolahnya 1 bulan lagi. 

KASUS 1

Berikut kasus yang terjadi pada Ibu Adriana yang pada akhir-akhir ini. Bacalah dan lakukan refleksi setelah membaca.

Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar 17 Agustus untuk memfinalisasi acara, Ibu Adriana masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran geografi. Sejak pagi, Ibu Adriana sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Ibu Adriana melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu siswa, Diana, Bu Adriana mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Ibu Adriana spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan? Seisi ruang kelas terkejut.  Wajah Diana memerah.  Ia tampak malu dan tidak menyangka Ibu Adriana merespon sekeras itu.

  1. Jawablah pertanyaan berikut.Apakah masalah yang dihadapi Ibu Adriana? Mohon uraikan dengan padat dan jelas. Permasalahan yang dialami oleh Ibu Adriana adalah kelelahan psikis yang tampak dari jantungnya yang berdetak cepat, sering merasa cemas dan pikiran bercabang-cabang. Kondisi ini menandakan bahwa Ibu Adriana sedang mengalami stress. Ibu Adriana mengalami stress karena begitu banyak tuntutan peran dan tanggung jawab yang diembannya. Beliau menjadi seorang guru Geografi dengan tanggung jawab yang besar apalagi harus mengajar beberapa kelas, menjadi ketua panitia acara yang besar, dan bahkan di rumah beliau juga harus memenuhi tanggung jawab personal dalam keluarga. Kondisi tersebut bukanlah suatu perkara yang mudah. Dampak kondisi stress ini beliau mengalami kelelahan fisik yang ditunjukkan oleh respon tubuh yang seakan berat untuk bangun, merasa berat untuk berdiri dan bergerak. Nah, stress dan kelelahan psikis ini akhirnya berdampak pada emosional Ibu Adriana. Beliau menjadi kelihatan cepat marah, kesal dan responsif baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain (dalam kasus tersebut adalah muridnya). Beliau tidak dapat mengontrol emosi ketika dalam situasi yang menantang dan tidak sesuai dengan apa yang dipikirkannya. Akhirnya, selain dengan dirinya, beliau juga mengalami masalah interaksi dengan orang-orang disekililingnya. Respon Ibu Adriana tersebut merupakan respon terhadap keadaan atau situasi lingkungan saat itu yang tanpa disadari dianggap mengancam dirinya.

Kesimpulan: Masalah utama yang dihadapi Ibu Adriana adalah ketidakmampuan diri untuk memanejemen stress, mengelola dan mengenali emosi serta fokus dalam menghadapi tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam pekerjaanya sehingga bertindak secara responsif.

  • Bagaimana penerapan kompetensi kesadaran diri pada masalah tersebut? (mengacu pada kerangka atau panduan yang ada di artikel) Penerapan kompetensi kesadaran diri  pada masalah tersebut adalah Ibu Adriana perlu mempraktikan kesadaran penuh (mindfulness). Mindfulness merupakan kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat sekarang dilandasi rasa ingin tahu dan kebaikan. Kesadaran penuh memiliki korelasi positif terhadap kesadaran diri. Dalam berkesadaran penuh, Ibu Adriana dapat mengelola konflik, mengelola stress, mengetahui cara berinteraksi dengan orang lain, mengetahui cara untuk memahami diri senidir, merasakan dan mengenali pikiran, perasaan dan lingkungannya. Saat Ibu Adriana merasakan emosi kepada keadaan dan muridnya, beliau harus mengenali emosi tersebut. Ibu Adriana perlu memberi nama emosi tersebut. Saat Ibu Adriana mempraktikan kesadaran penuh, beliau harus mengenali dan merasakan dengan jelas terlebih dahulu emosinya kala itu. Dengan Ibu Adriana memahami emosinya maka akan membantu beliau untuk dapat merespon terhadap kondisinya secara tepat. Beliau akan dapat merespon secara lebih baik. Hal ini tidak hanya akan berdampak pada wellbeing diri Ibu Adriana tetapi dapat juga membantu menjadi role model  bagi murid-muridnya.

Salah satu teknik Latihan Mindfulness yang dapat dilakukan oleh Ibu Adriana adalah dengan STOP.

  1. Stop/hentikan apapun yang sedang dilakukan. Ibu Adriana hendaknya berhenti sejenak dan mengambil momen penting untuk mengentikan sebentar apa yang tengah ia lakukan.
  2. Take a depp/Tarik napas dalam-dalam. Ibu Adriana harus menyadari napas masuk dan napas keluar. Merasakan udara segar yang masuk melalui hidung.
  3. Observasi/amati. Ibu Adriana perlu mengamati apa yang dirasakan oleh tubuhnya. Ibu Adriana dapat mengamati pilihan-pilihan yang dapat dilakukan.



sumber : MODUL 2.2 PGP
              sekolah.penggerak.kemdikbud
              gururu.org


Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 KEGIATAN UKS DI SD/MI

7 Pilihan Lagu Wajib untuk ujian praktek SBK Kelas IV